Siapa yang tidak kenal dengan capoeira?
Sekitar tahun 1500-an capoeira merupakan sebuah olahraga bela diri yang
dikembangkan oleh para kelas pekerja Afrika di Brasil. Sejak awal
munculnya capoeira dianggap sebagai seni dan olahraga bela diri yang
masih diragukan dalam pertarungan sesungguhnya. Namun, seiring
berkembangnya zaman capoeira tidak lagi dipandang sebelah mata oleh
olahraga bela diri lainnya.
Saat ini capoeira dipelajari hampir di
seluruh dunia, dari Brasil ke Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika
Serikat hingga Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Capoeira
sudah banyak dikenal, salah satunya adalah Grupo Senzala Capoeira Jogja.
Jogja merupakan Grupo pertama di Indonesia. Dalam capoeira nama ‘Grupo’
merupakan nama lain dari kelompok. “Grupo sendiri di Indonesia sudah
ada sekitar Sembilan Grupo, walaupun berbeda-beda Grupo tapi kita tetap
satu jua, yaitu capoeira”, ujar Dwi sapaan akrab dari Agus Dian
Pridwiyana selaku divisi Show and Exhibition Grupo Senzala Capoeira
Jogja.
Sebelum menjadi sebuah Grupo, Capoeira
Senzala Jogja memiliki nama Capoeira Jogja Club dan Capoeira
Brincadeira, pada tahun 2007 berganti menjadi Grupo Capoeira Senzala
Jogja dan sudah berlisensi dan diakui. “kalau struktur organisasi ini
tidak berbentuk ke atas tapi melingkar, memang kita memiliki ketua,
sekretaris dan bendahara, dan itu berada ditengah dilingkari
divisi-divisi lainnya, seperti programmers, class, merchandise badan
usaha, show and exhibition, dan bateria and property, kita lebih
bersifat kekeluargaan” imbuh Dwi.
Berdiri sejak tahun 1998 hingga saat
ini, Grupo Capoeira Senzala Jogja memiliki anggota tidak tetapnya
diperkirakan sudah ratusan orang dan memiliki anggota tetap 40 orang.
Berbeda dengan gerakan olahraga bela
diri lainnya, capoeira memiliki kuda-kuda yang tidak diam, melainkan
bergerak seperti air semacam tarian. “Gerakan dasar itu biasa disebut
ginga, seperti kuda-kuda kami serupa menari dan gerakannya seperti air
mengalir, dari situ berkembang ke gerakan-gerakan lainnya, pokoknya
terus bergerak dan nggak diam”, ungkap Dwi sambil menunjuk seorang
anggota yang sedang berlatih.
Setiap pergantian tingkat (Grading),
Grupo Capoeira Senzala Jogja memliki event tahunan yang mendatangkan
langsung Mestre dari Brasil. Mestre merupakan nama lain dari suhu atau
master di lingkup Capoeira sendiri. Simbol dari capaian tingkat
(Grading) itu adalah tali pinggang (Cordao), mulai dari Cordao berwarna
putih, kuning, jingga, abu-abu, biru, hijau, ungu, coklat, hingga merah.
Dwi juga menambahkan “dalam waktu dekat ini, kami juga akan membuka
female-class, yang ditujukan khusus perempuan”. Berapa batas umur untuk
mengikuti Grupo Capoeira Senzala Jogja ini? “nggak ada mas, pokoknya
orang itu sudah bisa berdiri saja”.
Grupo Capoeira Senzala Jogja terbuka
untuk kalangan umum. Bagi teman-teman yang ingin ikut dalam Grupo ini,
caranya gampang tinggal sisipkan biaya pendaftaran sebesar Rp.25.000,-
dan untuk biaya bulanan latihannya sebesar Rp.45.000,-. Untuk lebih
jelas silakan hubungi Bagus (081931199937), atau bisa langsung telusuri
website-nya di senzalajogja.com dan follow twitternya (@senzalajogja),
serta facebook-nya di capoeira senzala jogja. Belum puas juga? Bisa
langsung menyambangi kantornya di Taman Kuliner No.25, Condong Catur.
Kontributor Study In Jogja: Iman Ramadhan (@GenerasiAmnesia)
0 komentar:
Post a Comment