Hijab, kini tidak lagi didominasi oleh ibu-ibu pengajian, saat ini Hijab bisa dibilang telah bertransformasi di setiap celah aktivitas Muslimah. Tidak sulit menemukan seorang wanita mengenakan jilbab atau Hijab. Mulai dari karyawan, atlet olahraga, mahasiswi atau pelajar hingga jurnalis dengan segala dinamikanya. Mereka tidak ragu lagi untuk menunjukkan eksistensinya sebagai seorang Muslimah.
Demikian juga di Kota kita tercinta, Yogyakarta, ada sebuah komunitas, yaitu Hijabers Community Yogyakarta (HCY). Komunitas ini  telah menyamakan visi dan misi bersama komunitas Annisa Bandung, dan Hijabers Community Jakarta. Komunitas yang sebelumnya bernama Hijabi YK, terbentuk ketika pertemuan beberapa  muslimah di twitter yang ingin ngumpul bareng sesama hijabers, hingga akhirnya komunitas ini diresmikan 13 Februari 2011 dan telah mempunyai susunan komite yang tetap yang mengemban amanah selama 5 tahun. Kini HCY telah beranggota sekitar 2000 members dengan hampir 5000 followers di akun twitter @HijabersCommYOG  dan sekitar 14.000  fans di fanspage akun facebook “Hijabers Community Yogyakarta.
Kina, salah satu pendiri HCY sekaligus Ketua HCY menuturkan HCY  dibentuk sebagai forum sharing sesama Hijabers untuk bersama memantapkan hati berhijab dan berbagi cerita tentang penolakan lamaran kerja dikarenakan hijab, kemudian Hijab dibilang kampungan dan lain-lain. Namun tak hanya sampai disitu, karena HCY mempunyai kegiatan yang sangat bervariasi, yaitu tutorial hijab, photography, seminar kanker payudara, seminar kanker serviks. fashion show untuk mengenalkan trend busana jilbab,  kunjungan ke panti asuhan yang rutin dilaksanakan hampir 2 atau 3 bulan sekali,  hingga kegiatan khusus anggota diantaranya adalah Sunday Fun yang diadakan setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Seriring berjalannya waktu, tawaran kerjasama juga banyak menghampiri komunitas ini. Seperti waktu itu ada tawaran aksi damai bareng Sri Sultan dan partisipasinya di Jogja Fashion week.
“HCY bukan sekedar hanya komunitas fashion, karena di setiap acara, kita selalu menganjurkan dresscode dengan jilbab  menutup dada, memakai baju longgar, dan tidak boleh mengenakan celana jeans ketat. Diharapankan juga komunitas ini berlanjut terus dan bisa menginspirasi perempuan muslim di Jogja. Jangan takut bereksplorasi dengan jilbab. Karena jilbab tidak menutup kita untuk tetap modis., Pakailah senyaman mungkin. PD aja, dan TERJAAAAANG” begitu ungkap Kina dengan senyum khasnya saat di jumpai Tim SIJ di House of Dina.
Untuk para hijabers yang ingin bergabung, cukup mudah, ya penting sudah memantapkan diri menggunakan jilbab, sudah bisa masuk menjadi anggota HCY.  Namun, untuk menjadi member resmi, harus mendaftarkan diri di BRI Syariah atau datang langsung ke acara HCY. Biaya administrasi yang kenakan senilai Rp 100.000. dengan perincian Rp50.000 saldo, Rp 25.000 asuransi, Rp 25.000 ribu lagi biaya administrasi. Nantinya member HCY akan mendapatkan kartu BRI syariah dengan logo Hijabers Community dan bisa mendapatkan discount di tempat-tempat  tertentu, misalnya di butik House of Dina, Snap Café, Warung Penyetan dan lain-lain.
Kontributor Study In Jogja : Laili Wirduna dan Karina Erika