• Awal Berdirinya?
Pada akhir tahun 2006, ada kelompok sirkus bernama Cyclown Circus mengadakan pertunjukan di Yogyakarta. Pemain kelompok sirkus ini merupakan gabungan dari berbagai negara, antara lain : Argentina, Italia, Brazil, Amerika, dan lainnya. Salah satu pemain sirkus dari Italia, Pierro, tertarik untuk membarter sepeda tinggi rakitannya dengan tatto karya seorang seniman tattoo dari studio Kelir Yogyakarta, Dhomas Yudhistira a.k.a Kampret.
Tidak Cuma itu, Pierro juga mengajarkan bagaimana membangun sepeda tersebut dengan ’mengawinkan’ dua kerangka sepeda yang tidak terpakai yang kemudian dirangkai dengan rongsokan besi. Karena banyaknya permintaan dari teman-teman, dan respon aktif dari para pecinta sepeda, akhirnya dibentuklah komunitas sepeda tinggi di Yogyakarta.
• Apa yang jadi keunikan dari komunitas ini?
Sepeda dengan ukuran tinggi bahkan sangat tinggi. Ukuran tingginya antara 1,5 meter hingga 3 meter. Bahannya pun juga sangat ramah lingkungan, yaitu menggunakan rongsokan besi tua bekas sepeda yang sudah menumpuk di tukang rongsok.
• Bagaimana cara merakit sepeda tinggi?
Awal pembuatan sepeda adalah membuat sket rancangannya. lalu baru mencari rongsokan sepeda di pasar loak yang banyak terdapat di daerah Berbah, Sleman. Setelah menemukan barang yang dibutuhkan seperti rangka sepeda, rantai, gear, stir dan lain-lain, maka mulai dirakit dengan las. Para penggemar bisa memilih sendiri ukuran tinggi dan bentuk sepeda yang diinginkan seperti sket awal.
• Apakah tidak berbahaya?
Agar keamanan bersepeda terjaga, dikedua sisi stang selalu terpasang rem. Dalam pembuatannya, ada yang menggunakan dua rangka sepeda BMX, atau dua rangka sepeda gunung. Ada juga yang ditambah dengan besi baja. Beberapa bagian pun dimodifikasi agar aman saat digunakan untuk berkeliling kota.
• Bagaimana cara menaikinya?
Semisal ketika mendapati lampu merah menyala, turun kemudian menuntun sepeda. Dan ketika akan naik kembali, caranya dengan berlari mendorong sepeda tersebut kemudian perlahan naik untuk mencapai keseimbangan. Kalau ada, bisa juga dengan berpegangan pada tiang, jadi tidak harus turun.
• Kesulitan yang dialami?
Karena bentuk sepeda yang tinggi, cara mengendarainya pun harus dengan teori yang benar. Bagi yang belum terbiasa akan kesulitan untuk menaikinya. Namun jika sudah tahu teorinya, sangat mudah untuk mengendarainya.
• Kegiatan yang pernah dilakukan?
Salah satunya pernah melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Surakarta dengan peserta sebanyak 16 orang. Menelusuri jalan raya yang padat kendaraan sejauh 65 kilometer selama tujuh jam.
Pernah juga tampil diacara Kick Andy yang ditayangkan di Metro TV, acara Wira-Wiri yang ditayangkan Trans7, dan acara Angkringan Gayam di Geronimo FM.
• Waktu kumpulnya?
Seringnya sih kumpul di Nol Kilometer atau Tugu Jogja tiap sabtu malam. Kegiatannya pun beragam. Kumpul bareng, gowes bareng, dan beraktifitas bareng-bareng.
• Dimana bisa menghubungi komunitas ini?
Bisa langsung ke bengkel Atom, Jl Titibumi, Godean Sleman Yogyakarta, via twitter (@sepedatinggiYK) atau grup facebook ( Kumpulan Sepeda Tinggi : Yogyakarta INDONESIA / sepedatinggiyk@groups.facebook.com )
• Semangat apa yang komunitas ini tularkan?
Mengajak orang orang di sekitar untuk mengeksplorasi sikap peduli lingkungan dengan mendaur ulang khususnya pada sepeda serta mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan sampah rongsokan besi tua di kota.